Inilah Pembelajaran Jarak Jauh yang Modern


INILAH PEMBELAJARAN JARAK JAUH YANG MODERN

Oleh: Wijaya Kusumah (Omjay)





Rabu, 15 April 2020 saya mendapat tugas menjadi pengawas ujian sekolah (US) kelas 9 SMP Labschool Jakarta. Kegiatan dilaksanakan dari rumah masing-masing lewat aplikasi zoom. Setiap ruangan virtual zoom, dipimpin oleh wali kelas dan proktor serta pengawas setiap kelas. Kegiatan ini merupakan kegiatan bersejarah bagi saya, sebab baru pertama kalinya melaksanakan ujian online dengan pengawasan dari rumah. Siswapun mengerjakan soal ujiannya dari rumah masing-masing.



Biasanya kita melaksanakan ujian sekolah di ruang kelas pakai kertas. Soal-soal yang sudah di fotocopy  staf tata usaha (TU) dibagikan kepada siswa di kelas dan siswa mengerjakannya langsung di ruangan kelas dengan Lembar Jawaban Komputer (LJK). Kemudian petugas TU memeriksa jawaban siswa melalui mesin scanner LJK.


Kalau dihitung biaya operasional pelaksanaan ujian sekolah dengan cara konvensional cukup besar. Di sana ada biaya fotocopy soal, biaya konsumsi panitia dan pengawas, dan biaya lain yang cukup besar seperti transportasi dan orang tua harus memberikan uang jajan siswa di sekolah.


Berbeda halnya bila kita melaksanakan kegiatannya pakai online di mana sekolah menyiapkan komputer server yang mampu menyimpan soal-soal dan hasil kerja siswa. Guru dapat memasukkan materi ajarnya di internet, sekaligus dapat melakukan penilaian secara langsung tanpa harus ribet memeriksaa jawaban siswa. 


Pakai elearning melalui moodle adalah cara kami membangun ekosistem elearning di sekolah. Semua soal soal sudah disimpan di server sekolah dan semua guru mata pelajaran mengirimkannya lewat internet. Sehingga siswa bisa mengakses pembelajaran dan mengerjakan soal dari rumah masing-masing melalui link http://www.elabschool.net/e-labs/.


Sementara itu aplikasi zoom digunakan untuk melihat siswa bekerja mengerjakan soal-soal ujian sekolah. Sehingga panitia US dapat melihat langsung siswa bekerja dan menegur siswa bila tidak sesuai aturan yang disampaikan. Pakai aplikasi zoom adalah cara kami untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa selama ada wabah virus corona di dunia. 


Panitia memberi instruksi dari rumah dan siswa mengerjakan soal dari rumah pula. Kita semua bekerja dari rumah. Work From Home (WFH). Mereka tak bertatap muka langsung seperti biasa di kelas. Guru dan siswa sama-sama bertemu lewat aplikasi zoom. Pembelajaran jarak jauh yang modern sudah disiapkan dengan membangun elearning sekolah. 


Apa keuntungan pembelajaran jarak jauh? Siswa dan guru tidak perlu datang ke sekolah. Mereka bisa tetap bekerja dari rumah masing-masing. Biaya operasional dapat ditekan. Biaya yang awalnya untuk fotocopy soal-soal dapat dialihkan untuk membeli komputer server. Anda dapat membaca konsep dan aplikasinya melalui website elearning untuk rakyat yang telah digagas oleh pakar Elearning Indonesia, bapak Onno W Purbo. Bila anda ingin bertanya seputar elearning dapat mengirimkan pertanyaan ke email ke onno@indo.net.id.


Lalu apa kerugiannya bila kita menggunakan pembelajaran jarak jauh? Kerugiannya ada di interaksi secara langsung antara guru dan siswa. Mereka tidak bisa bertemu langsung di sekolah. Guru dan siswa tidak bisa ujian sekolah seperti biasanya di dunia nyata. Ada yang serasa hilang, biasanya kami menyambut siswa di pagi hari saat siswa datang ke rumah keduanya. Mereka juga berinteraksi dengan kawan-kawannya di kelas masing-masing. Ada kisah sedih, canda dan tawa di kelas mereka yang akan terkenang ketika mereka sudah menjadi alumni. Biar bagaimanapun, belajar secara langsung di sekolah jauh lebih baik dibandingkan lewat online. Terutama tentang pendidikan karakter. Kita bisa berdiskusi soal ini. 


Wabah pandemi Covid19 atau virus corona yang merajalela di dunia semoga segera berakhir. Pemerintah memberikan instruksi agar semua orang bekerja dari rumah. Stay at home. Tetap berada di rumah adalah pilihan yang harus diterima dengan berat hati. Para guru dituntut kreatif dan inovatif mengembangkan disain pembelajaran modern. Orang tua senang dan muridpun senang, sebab pembelajan jarak jauh yang diberikan menyenangkan untuk semua.  


Disain Pembelajaran Modern saya pelajari pertama kali saat ikut kuliah S3 di Pascasarjana UNJ bersama Prof Atwi Suparman. Beliau pernah bertanya kepada kami para mahasiswanya. Teknologi modern apa yang akan anda gunakan di sekolah untuk menyampaikan materi kepada siswa? Rata-rata mahasiswa menjawab dengan teknologi canggih saat ini. Mahasiswa menyampaikan berbagai argumentasinya. Namun ternyata, jawabannya sangat sederhana. Kata beliau gunakan teknologi yang ada.


Gunakan teknologi yang ada di sekolah merupakan jawaban jitu dari permasalahan yang ada saat ini. Mari kita kuatkan kemampuan mengajar yang ada pada diri guru. Pembelajaran jarak jauh itu ada ilmunya dan kita bisa banyak belajar dari internet. Asalkan rajin berselancar di internet, pasti dapat anda temukan berbagai model pembelajaran jarak jauh.


Masalahnya sekarang adalah akses internet cepat. Tidak semua guru dan siswa punya akses internet cepat di rumahnya masing masing. Hal ini menjadi kendala serius dalam pembelajaran jarak jauh lewat internet. Mereka harus beli paket data agar akses internetnya berjalan lancar. Walaupun mendikbud Nadiem makarim sudah menyetujui agar dana BOS bisa dibelikan pulsa dan paket data internet. 


Pertanyaannya adalah bisakah saat ini pemerintah Indonesia menyediakan akses internet dengan biaya murah? Hal ini pernah saya tanyakan langsung kepada presiden Jokowi, ketika kami para blogger kompasiana diundang ke istana negara oleh Presiden Republik Indonesia. Hasilnya, sekarang sudah mulai banyak tempat ada akses internet cepat.


Kondisi Indonesia yang luas dan merupakan negara kepulauan, perlu waktu untuk menyiapkan sarana dan prasarananya. Kendala ini yang harus kita pahami sehingga pemerintah belum mampu menyiapkan akses internet cepat di berbagai wilayah di Indonesia.


Kondisi siswa di rumah juga harus dipahami. Banyak orang tua yang belum mampu membeli pulsa dan paket data internet untuk anaknya. Laptop dan handphone belum semuanya ada di rumah dan merupakan barang mewah. Mereka masih fokus untuk kebutuhan perut agar mampu bertahan hidup dan tidak mati kelaparan.


Kondisi guru di rumahnya juga hampir sama. Masih banyak guru honor yang digaji rendah. Terutama guru-guru yang belum diangkat menjadi guru PNS dan guru tetap yayasan di sekolah swasta. Mereka banyak yang tidak bisa beli pulsa dan paket data internet. Bahkan ada guru honor yang tidak bisa membeli sepatu baru. Hal itu saya tonton dalam acara Hitam Putih di youtube yang dipandu oleh Artis Dedi Cobuzer.

Kondisi sekolah yang memprihatinkan dan akreditasi sekolah yang belum semuanya berakreditasi A, juga harus membuat kita kreatif dengan kondisi yang ada. Guru di sekolah tersebut harus mampu menjadi guru tangguh berhati cahaya. Guru yang pantang mengeluh dengan kondisi apapun.


Mulailah dari sekarang untuk menyiapkan pembelajaran modern. Tidak harus dengan peralatan canggih. Anda bisa melakukan inovasi dari apa yang dibutuhkan siswa di sekolah. Seperti penemuan BEKAM (Globe Berkamera) yang dibuat oleh bapak Tri Agus Cahyono, seorang guru SD yang mengantarkannya menjadi juara 1 lomba Inovasi pembelajaran bidang MIPA Kemdikbud tahun 2016. Berkat inovasi yang dilakukannya, beliau diberangkatkan pemerintah Indonesia ke negara Jepang untuk mengikuti kursus singkat di sana. Hingga akhirnya beliau menemukan karya inovasi dan kualitas diri. Pengalaman itu beliau bagiakan di WA Group belajar menulis PGRI.


Sekarang pembelajaran modern dalam jaringan sudah bisa ditonton di televisi. Pemerintah mulai menyiarkan di TVRI. Kemdikbud juga sudah membantu guru membuatkan videonya. Bagi anda yang ingin belajar pembelajaran dalam jaringan dapat melihat videonya di kumpulan video pembelajaran daring melalui link https://kptk.or.id/video.


Komentar

  1. Mantap Omjay, sukses selalu...dengan tulisan omjay yang kreatif ...

    BalasHapus
  2. Tambahan referensi menulis.trima kasih om Jay

    BalasHapus
  3. mantaaap
    .... tulisan yang enak dibaca

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. bikin tulisan ini selama 3 hari, butuh baca sana sini

      Hapus
  5. siiip..tambah referensi..
    makasih om jay..

    Taufiq

    BalasHapus
  6. Wah, semangt dri Om Jay ptut dtladani, bnyak membantu.

    BalasHapus
  7. Mksh banyak ilmu dan materi bisa saya ambil dr sini. Mhm ijin mengutip om jay

    BalasHapus
  8. Kebangkitan it guru indonesia,tgl 17 Maret 2020...hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. teruslah bangkit setiap hari agar prestasimu tinggi

      Hapus
  9. Mantap.....bisa buat referensi tulisan sy Om Jay..

    BalasHapus
  10. Mantap omjay. Ada hikmah dibalik pandemi covid 19...di sekolah pun kt dpt menggunakan e leaening utk mengelola tugas siswa spt google classroom yg sy pakai

    BalasHapus
  11. Luar biasa ...mengalir lancar dan mengalur penuh dinamika..pak jay...joss

    BalasHapus
  12. Mantap OmJay... untuk artikel tentang video conference saya buat juga... http://harry-kusumo.blogspot.com/ monggo mampir...

    BalasHapus
  13. Sebaiknya gunakan teknologi yang mudah digunakan siswa dan tidak banyak menggunakan kuota, karena tidak semua siswa itu mampu

    BalasHapus
  14. Setuju banget om Jay. Bagus tulisannya manteb mengalir. bisa dijadikan model

    BalasHapus
  15. Makan capcay sesudah berdoa (cakep)
    Tulisan Omjay luar biasa 😊

    BalasHapus
  16. Mantap Omjay. Tapi kendala yg kami hadapi di daerah adalah ketiadaan jaringan internet. Bahkan masih ada daerah kami yg belum ada akses selularnya

    BalasHapus
  17. Wahhh hebat om. T4 saya betul gunakan teknologi yang ada

    BalasHapus
  18. Sukses selalu Om Jay, menginspirasi kita untuk lebih kreatif dan inovatif.

    BalasHapus
  19. Super sekali pak pembelajaran besar yang dapat menginspirasi bagi kita semua

    BalasHapus
  20. enak di baca eh... tulisanya....moga cepat nular...

    BalasHapus
  21. Hebat om Jai moga kita bisa hebat sprt im Jay ya🙏

    BalasHapus
  22. Keren ya. Sayang di sekolah saya belum bisa

    BalasHapus
  23. Inspirarif. Terima kasih Omjay.

    BalasHapus
  24. Pengamat pendidikan dari Center of Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) Indra Charismiadji mengatakan berbagai kendala pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang ada di tengah wabah virus corona membuktikan bahwa pendidikan di Indonesia ketinggalan zaman. Dia menilai sektor pendidikan Indonesia tak siap menghadapi abad 21.
    "Sekarang kenapa guru kesusahan kerja dari rumah, pendidikan kesulitan. Artinya pendidikan tidak sesuai zaman," ujarnya kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Rabu (15/4).
    Dampak krisis pandemi corona yang dialami sektor pendidikan, kata Indra, bukan berarti pemerintah harus membuat kurikulum darurat corona seperti yang dikehendaki Mendikbud Nadiem Makarim. Ia berpendapat kurikulum sekarang sebenarnya bisa diberdayakan untuk pembelajaran jarak jauh.
    Namun yang menjadi kendala ada pada kemampuan pemahaman tenaga pendidik dan keterbatasan fasilitas. Menurut pengamatannya guru belum memaksimalkan kurikulum dalam mengajar di sekolah.

    BalasHapus
  25. Al Hamdulillah dapat ilmu baru lagi. Terimaksih om jay

    BalasHapus
  26. Di wilayah kami tidak hanya akses internet yang jadi masalah, Om Jay. Perangkat yang dikoneksikan ke internet seperti gawai belum semua siswa memiliki. Gunakan teknologi yang ada, bila tidak ada teknologi modern terpaksa konvensional yang di-modern-kan yang digunakan...he..he..

    BalasHapus
  27. Saya sangat tertarik dengan ide ujian memakai Zoom dari rumah, sangat efisien jika dilihat dari biaya namun infrastruktur harus siap baik itu guru dan siswa. Jika melihat dampak pandemi untuk jangka panjang (dipandang dari sudut ekonomi), kemungkinan besar hal-hal yang berkaitan dengan efisiensi biaya pasti diterapkan. Kapan Om diterapkan di group untuk latihan penilaian memakai zoom. Kami tunggu

    BalasHapus
  28. Luar biasa, Om Jay. Mengawas ujian online tentu merupakan hal yg baru dan seru. Trm ksh sdh berbagi inspirasi.

    BalasHapus
  29. Ulasannya mantul dan menjawab permasalahan.kita yg di daerah🙏

    BalasHapus
  30. Mantap Omjay bisa US tapi tetap WFH. Di sekolah kami belum bisa karena keterbatasan sarana yg dimiliki anak-anak.

    Betul bahwa pembelajaran online bisa menekan biaya biaya seperti pengadaan soal. Tapi tetap sepakat bahwa pembelajaran langsung tetap diperlukan terutama jika dihubungkan dengan pembentukan karakter.

    Keren Omjay tulisannya sangat bermanfaat 👍🏻

    BalasHapus
  31. Saya kira yang ditulis om jay benar adanya. Diperlukan kerja keras dan kerja cerdas. Mungkin lebih dari setahun untuk mewujudkan semua ini.

    BalasHapus
  32. Terima kasih Om Jay,,,,membangkitkan semangat saya untuk menjadi guru tangguh. Di tengah keterbatasan kami, di wilayah pedesaan di Gunungkidul, kami mencoba melaksanakan pembelajaran daring semampu kami. Sedikit demi sedikit anak - anak kami kenalkan dengan Classroom. Dan memang, kami masih harus belajar banyak lagi untuk menyiapkan pembelajaran modern.

    BalasHapus
  33. Terima kasih pencerahannya, sudah saatnya kita berubah mengikuti perkembangan. Keluarlah dari zona nyaman guru biasa,,,,ayo jadilah guru yang luar biasa, macam ci'gu omjay

    BalasHapus
  34. sangat menyenamgkan sekali kalo semuanya bisa berjalan seperti digambarkan dalam tulisan Om Jay, namun di daerah kami terkendala jaringan internet, dan karena kami di sekolah dasar jadi tidak semua bisa menggunakan karena kemampuan siswa dalam berinternet.
    mohon ijin mengutif Om jay untuk tambahan materi

    BalasHapus
  35. keren, menginspirasi dan menambah wawasan tentang berbagai cara pembelajaran jarak jauh. semoga selalu sehat dan terus berkarya.
    Terima kasih Bapak atas ilmunya, semoga selalu berkah.

    BalasHapus
  36. Mantap skl om jay ,muncul satu pertanyaan dlm pikiran sy kl bljr jarak jauh it bagaimana guru memberi nilai pada jawaban mrdx kl saat mengerjakan on line dbantu oleh orang sekitar,entah it orang tua atau saudarax

    BalasHapus
  37. Wow keren omjay....tulisannya selalu memotivasi para guru untuk maju dengan dengan sarana dan prasarana yang ada...👍👍👍

    BalasHapus
  38. Terima kasih atas motivasi dan inspirasi yg luar biasa omjay. Smg saya jg bisa mngaplikasikannya.

    BalasHapus
  39. https://www.kompasiana.com/wijayalabs/5e988d1e097f361b6104abf2/gunakan-teknologi-yang-ada-dalam-pembelajaran-modern

    BalasHapus
  40. InsyaAllah Indonesia bisa..hemat kertas....tapi beralih Boris BBM...karena listrik masih pakai BBM..

    BalasHapus
  41. Betul sekali om jay, manfaatkan teknologi yg ada.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Narasumber Belajar Menulis Minggu Ini, Senen, Rabu, Jumat, 27-31 Juli 2020 di WA Group PGRI