Kelas Modern Berbasis Riset dan Pembelajaran Digital Di Era Revolusi Industri 4.0 dan Covid-19
KELAS MODERN BERBASIS RISET DAN PEMBELAJARAN DIGITAL DI
ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 dan COVID-19.
Oleh: Wijaya Kusumah, M.Pd
Makalah ini
dibuat dalam rangka mengikuti tes calon kepala sekolah SMP Labschool UNJ. Kami
diminta membuat makalah untuk dipresentasikan di depan dewan penguji dari UNJ. Semoga
bisa dipahami isinya.
Setelah
mendengarkan dan membaca masukan dari kawan-kawan guru di beberapa sekolah,
saya berkesimpulan bahwa Labschool harus memiliki kelas berbasis riset dimana
guru terbiasa meneliti di kelasnya sendiri dengan fasilitas yang ada. Apalagi
saat ini, guru harus mampu berinovasi dan kreatif di kelas maya saat virus
corona semakin merajalela. Pembelajaran yang biasa dilakukan di kelas secara
tatap muka, kini harus melalui kelas maya secara virtual dengan berbagi
aplikasi.
Ketersediaan
sarana dan prasarana di ruang kelas sangat dibutuhkan dalam pembelajaran di
kelas nyata. Namun sekarang, kita juga harus menyiapkannya di kelas maya.Tentu
saja pembelajaran di kelas modern akan sangat sedikit menggunakan kertas. Sebab
semuanya serba digital. Guru harus mampu menyiapkan materi pelajarannya dalam
bentuk digital. Sehingga mudah disebarluaskan kepada peserta didiknya. Mereka
dengan mudah dapat menangkap materi pelajaran yang diberikan oleh guru di
sekolah. Guru menjadi konten kreator, dan harus mampu membuat media
pembelajarannya.
Kelas yang
modern berbasis penelitian menjadi fokus utama dalam pembelajaran digital di
era revolusi industri 4.0 dan di masa pandemi Covid-19. Guru harus mampu meneliti
di kelasnya sendiri dengan fasilitas yang ada di sekolah. Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) menjadi salah satu metodenya. Guru mampu merencanakan,
melaksanakan, mengamati dan melakukan refleksi diri dari apa yang sudah
dilakukannya di kelas. Baik di kelas nyata secara lngsung maupun di kelas maya
secara virtual.
Kepala sekolah yang visioner sangat dibutuhkan perannya dalam
mewujudkan itu. Sebagai kepala sekolah tentu harus mampu melaksanakan program
sekolah yang sesuai dengan 8 standar nasional pendidikan. Mulai dari Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), standar isi, standar proses, standar pendidikan dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan pendidikan sampai standar penilaian pendidikan.Juga standar kesehatan
dan keamanan bagi guru-gurunya.
Sekarang ini
guru harus berada selama 8 jam di sekolah. Saat covid-19 mewabah, guru di
Labschool mengajar hanya sampai pukul 12.00 WIB. Semua guru harus merasakan kenyamanan
dalam melakukan pembelajaran di kelasnya masing masing. Baik kelas nyata maupun
kelas maya. Mulai dari bel pertama dibunyikan sampai bel jam terakhir selesai.
Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana harus mampu bekerjasama dengan
wakil bidang akademik dan kesiswaan. Sebab semuanya saling terkait dan
melengkapi.
Sarana
prasarana serba digital yang memadai harus dibuat dalam rancangan Anggaran
Pengeluaran Belanja Sekolah (APBS) yang biasanya dibuat sebelum tahun ajaran
baru berlangsung. Pimpinan sekolah sudah merencanakan apa saja yang harus
dikerjakan. Sesuai dengan permendikbud no.6 tahun 2018.
Tugas Pokok dan Fungsi
(Tupoksi) Kepala Sekolah
berdasar-kan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018. Mengacu pada Pasal 15
Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah,
dinyatakan bahwa Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Kepala Sekolah adalah
sebagai berikut:
- Beban kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan.
- Beban kerja Kepala Sekolah bertujuan untuk mengembangkan sekolah dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan .
- Dalam hal terjadi kekurangan guru pada satuan pendidikan, Kepala Sekolah dapat melaksanakan tugas pembelajaran atau pembimbingan agar proses pembelajaran atau pembimbingan tetap berlangsung pada satuan pendidikan yang bersangkutan .
- Kepala Sekolah yang melaksanakan tugas pembelajaran atau pembimbingan, tugas pembelajaran atau pembimbingan tersebut merupakan tugas tambahan di luar tu gas pokoknya .
- Beban kerja bagi kepala sekolah yang ditempatkan di SILN selain melaksanakan beban kerja juga melaksanakan promosi kebudayaan Indonesia.
Kelas yang
modern itu tidak melulu harus berbasis ICT. Sebab belum tentu setiap sekolah
dapat mewujudkannya. Kecuali, di SMP Labschool Jakarta yang penulis sudah
berada di dalamnya dari tahun 1994 hingga sekarang ini. Sekolah berbasis ICT
dan Riset sudah seharusnya dilakukan agar SMP Labschool Jakarta dan Kebyoran unggul di mata
masyarakat berpengetahuan.
Sudah
seharusnya di meja guru ada komputer yang sudah siap terhubung ke slide
proyektor dan terkoneksi ke internet. Guru tak perlu lagi membawa laptop ke
kelas. Guru tinggal menayangkan materi ajarnya dari internet atau dari server
yang terhubung dengan jaringan intranet sekolah. Pembelajaran elearning bisa
langsung dilakukan tanpa harus terkoneksi dengan internet. Sebab semua materi
ajar guru sudah ada di server sekolah.
Pimpinan
sekolah tinggal memonitor keadaan setiap kelas melalui CCTV yang terpasang di
setiap kelas. Bila ada guru yang tidak masuk akan dapat dengan mudah diketahui
dan diganti oleh guru piket yang bertugas di jam itu. Sehingga tak ada kelas
yang kosong tanpa guru.
PAPERLESS atau kelas tanpa kertas sudah bisa
diterapkan sejak lama karena sangat mudah untuk diterapkan. Didalam kelas
menggunakan smartphone (tab) masingmasing siswa. Jaringan WIFI didalam kelas =
Intranet dan Internet. Jika hanya Intranet saja tidak ada masalah otomatis
smartphone (tab) yang digunakan tanpa Internet jadi lebih FOKUS ke Isi konten
yang ada. Isi konten yang mengisi dari pihak sekolah misalnya guru/administasi
TU. Semua itu harus disesuaikan dengan kebijakan sekolah.
Semua
kegiatan belajar bisa berbasis IOS dan android support. Smartphone sejak 2008
dapat membaca big data storage 200
Tera Byte lebih dan NO BUFFERING dan
tidak menggunakan bandwith Internet. Kelas
berbasis jaringan dan tidak harus terhubung ke Internet. Kita bisa maksimalkan
jaringan lokal asal membuat big data
storage dengan jutaan konten. Konten mudah didapat bila guru sudah
membuatnya. Di Labschool Jakarta ada 100 guru, jika dilaptop ada 200gb. Ini
berarti 100 x 200 = 20TB. Ada 20 TB ini sudah jutaan konten bisa dinikmati
peserta didik kita.
Dalam
pembelajaran digital, semua siswa akan terlayani dengan baik dan merasakan
pembelajaran yang menyenangkan dengan suasana ruangan yang sejuk dan bersih.
Kebersihan kelas terjaga dengan baik dan tidak ada pemadaman listrik dari PLN.
Bila ini terjadi harus ada solusi agar siswa tetap belajar dengan nyaman,
walaupun AC mati dan listrik tidak menyala. Salah satu solusinya adalah
menyediakan ruangan terbuka dengan penghijauan tanaman di lingkungan sekolah.
Peran Karyawan pramubakti sangat penting dalam menjaga kondisi kelas dan
ruangan lainnya tetap bersih dan nyaman.
Labschool
akan menjadi rumah kedua. Mereka betah berada di kelas karena sarana dan
prasarananya sangat menunjang. Semua siswa merasakan kenyamanan sehingga
sekolah menjadi rumah kedua sebagai tempat untuk belajar, berprestasi dan
mengembangkan potensi unik siswa.
Kelas yang
terjaga kebersihannya, dan fasilitas lengkap akan membuat mereka betah selama 8
jam berada di sekolah. Kebersihan sebagian daripada iman. Guru harus mampu menanamkan
penguatan pendidikan karakter kepada para siswanya. Mereka harus diajari
pentingnya menjaga kebersihan di kelas.
Terus terang
harus diakui, siswa SMP Labschool Jakarta belum mampu menjaga kebersihan
kelasnya masing-masing. Hal ini membuat sekolah kita belum pernah mendapatkan
penghargaan sebagai sekolah terbersih tingkat nasional. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah terus menerus mengajak siswa agar membuang sampah pada
tempatnya dan menjaga agar piket kebersihan kelas berjalan baik.
Sebagai
salah satu sekolah rujukan dari kementrian pendidikan dan kebudayaan Republik
Indonesia, SMP Labschool Jakarta sering dikunjungi sekolah-sekolah dari Negara
lain. Sarana dan prasarana yang memadai dan lengkap tentu akan menjadi
kebanggaan tersendiri bagi sekolah kita. Semua itu terwujud kalau Labschool
telah melengkapi standar sarana dan prasarana sesuai dengan 8 standar nasional
pendidikan.
Visi dan
misi sekolah SMP Labschool Jakarta harus dituliskan dengan jelas. Kita harus
mampu menetapkan dulu visi dan misi sarana prasarana sekolah yang tentu saja
disetujui oleh kepala sekolah dan pimpinan sekolah lainnya. Jadi sekolah cerdas
atau Smart School berbasis TIK dan
Riset adalah salah satu contohnya.
Penilaian kinerja kepala sekolah dilaksanakan berdasarkan
tupoksinya. Oleh sebab itu, Tugas Pokok Dan Fungsi Kepala Sekolah
(tupoksi) kepala sekolah me-ngacu pada tiga
(3) butir di atas. Tupoksi kepala sekolah
juga harus mengacu pada Permendiknas Nomor 19
Tahun 2007 tentang standar pengelolaan sekolah, meliputi (1)
perencanaan program, (2) pelaksanaan rencana kerja, (3) pengawasan dan
evaluasi, (4) kepemimpinan sekolah, (5) sistem informasi sekolah.
Kepala sekolah, dalam sistem informasi sekolah
perlu:
1. menciptakan atmosfer akademik
yang kondusif dengan membangun budaya sekolah
untuk menciptakan suasana yang kompetitif
bagi siswa, rasa tanggung jawab bagi guru dan karyawan, menimbulkan rasa
nyaman dalam bekerja dan belajar, menumbuhkan kesadaran tentang arti penting kemajuan,
dan menumbuhkan kedisiplinan tinggi;
2. melakukan penataan tugas
dan tanggung jawab yang jelas bagi warga
sekolah berbasis kinerja;
3. menjalinan kerjasama dengan pihak lain;
4. didukung oleh penerapan TIK dalam manajemen
sekolah;
5. didukung oleh kepemimpinan/manajerial yang
kuat, dan memiliki tingkat sustainabilitas tinggi
6. penguatan eksistensi lembaga dengan melakukan
sosialisasi kepada semua pihak untuk memberikan informasi dan pemahaman yang
sama sehingga sekolah/madrasah memperoleh dukungan secara maksimal;
7. penguatan manajemen sekolah
dengan melakukan restrukturisasi dan reorganisasi intern
sekolah apabila dipandang perlu (tanpa mengubah atau bertentangan dengan
peraturan yang ada) sebagai bentuk pengembangan dan pemberdayaan potensi sekolah;
8. melakukan penguatan kerjasama dengan membangun
jaringan yang lebih luas dengan berbagai pihak
baik di dalam maupun di luar negeri,
yang dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman (MoU);
9. meminimalkan masalah yang
timbul di sekolah melalui penguatan rasa
kekeluargaan dan kebersamaan untuk memajukan sekolah;
10. melakukan penguatan input sekolah dengan
melengkapi berbagai fasilitas (perangkat keras dan lunak) manajemen sekolah,
agar implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis TIK lebih efektif
Nah semua
program kita arahkan ke digital. Misalnya mengarah pada IT. Sistem informasi ke
orang tua, absen/presensi, nilai siswa, semua bisa diakses oleh orang tua
dengan mudah. Kita masih lemah dalam sejarah sekolah.Bikin museum tidak ada tempat.
Solusinya kita buat museum Virtual. Kita bisa bercerita kepada para tamu dari
awal berdiri Labschool lalu ajak para tamu itu ke School Garden atau kebun sekolah secara virtual. Pasti indah
banget!
Jakarta, 20 Juli 2020
Penulis Wijaya Kusumah, M.Pd
Maksh infonya Om Jay Mantul
BalasHapusTerima kasih...infonya omjay
BalasHapusSekolah udah hebat..sayang kebersihan belum dibiasakan😊
Waow....ruar biasa....
BalasHapusTerima kasih om Jay atas ide kreatif dan ilmunya
mantap, jadi model untuk promosi kepala sekolah ... good job. Mari Menulis
BalasHapusMeskipun guru tidak masukpun tdk harus digantikan lgs saja siswa diminta ke kelas mata Pantau Kelas Maya dari Ajang Lomba
BalasHapusSemoga sukses OMJay...
BalasHapusSemoga sukses OMJay...
BalasHapusAlhamdulillah, sangat luar biasa, dengan adanya layanan yang sangat luar biasa ini sehingga membuat siswa nyaman dalam belajar, terus lah berkarya
BalasHapusJoss
BalasHapusInspiring Om Jay
BalasHapuspenulisanya sudah tertata rapi ,sumber insfirasi untuk membuat tulisan seperti om jay .
BalasHapus