Belajar Bersama Blogger Hebat Oleh: Nani Kusmiyati_Kediri
Belajar Bersama Blogger
Hebat
Nani Kusmiyati_Kediri
Awal Mula Suka Menulis
Menjadi
seorang penulis adalah impian saya sejak lama, namun tidak pernah kesampaian.
Banyak alasan dalam diri saya yang membuat saya tidak dapat segera menulis.
Membuat rencana kegiatan kursus, mempersiapkan bahan ajar, mengajar, membuat
laporan, dan membuat konsep amanat adalah beberapa alasan untuk tidak segera
menulis, walau kenyataan beberapa kegiatan tersebut sudah termasuk menulis.
Pada
tahun kedua saya kuliah S3 di UNJ, saya sangat bersemangat untuk segera
menyelesaikan disertasi saya apalagi saya mengambil metoda kualitatif. Kebingungan
saya tentang metoda kualitatif membuat saya untuk mengikuti group whatsApp S3 kualitatif di UNJ. Dan saya
banyak mendapat ilmu dan teman yang sangat mendukung.
Awal Mula Mengetahui Grup
Belajar Menulis Om Jay dan Akhirnya Memutuskan Untuk Ikut
Suatu
hari salah seorang di group menginfokan tentang karyanya menjadi blogger. Kemudian
saya memesan karya tersebut, yaitu sebuah buku. Pada awal pemesanan memang
sudah terkirim ke alamat saya, namun tidak sampai ke tangan saya. Kemudian saya
memesan lagi, dan Alhamdulillah saya mendapatkan buku itu. Ketika saya baca
covernya dan mendapati penulisnya bernama bapak Wijaya Kusumah. Buku itu membahas
bagaimana menulis di blog yang membawa penulis menjadi seorang blogger
terkenal.
Dalam hati saya berucap kapan saya bisa menulis seperti dia. Menulis
di blog. Sebenarnya saya sudah memiliki blog sejak tahun 2013, namun belum ada
isinya. Saat itu saya ingin menulis tentang kisah saya ketika saya mengikuti misi
perdamaian PBB di Lebanon.
Namun kemampuan IT saat itu tidak berkembang seperti
sekarang. Saya membuat blog saat itu dibantu oleh seorang anak buah saya. Namun
karena dia harus segera kembali ke Indonesia karena telah menyelesaikan
misinya. Kebetulan anak buah saya dari matra yang berbeda dan saya hanya
memiliki telpon dengan nomor Lebanon.
Nah semenjak itu saya tidak dapat melanjutkan keinginan saya untuk
menulis di blog hingga suatu hari bapak Wijaya Kusumah share info tentang group
menulis ke-8 yaitu Group menulis di blog
gratis. Dan ternyata nama populer bapak Wijaya Kusumah adalah Om Jay.
Semenjak
itu saya banyak memiliki teman dari kalangan guru-guru PGRI. Hanya saya saja
yang tidak berprofesi guru SD, SMP atau SMA. Namun saya pengajar dikalangan
militer. Murid-murid saya dari ketiga angkatan ketika saya masih muda, termasuk
Polri.
Namun saat ini fokus mengajar personel TNI AL. Sebagai pengajar bahasa
Inggris membuat saya menemukan passion saya. Tapi mimpi menjadi penulis masih
menggelora dihati walau masih berada diangan-angan.
Kesan Pertama Tentang
Blog
Belajar
menulis bersama Om Jay mengharuskan kami memiliki blog untuk mewadahi buah
pikiran, ekspresi kekesalan, kebahagiaan dan apapun. Blog yang sudah lama saya
buat, saya cari kembali. Blog dapat ditemukan namun belum bisa digunakan.
Kemudian saya berusaha mencari tutorial dari internet agar blog yang sudah
pernah saya buat dapat digunakan lagi. Alhamdulillah blog saya dapat saya buka
dan gunakan. Kesan pertama yang saya rasakan tentang blog adalah sangat sulit
untuk dibuat.
Setelah berhasil membuat blog, hati merasa lega. Namun
tidak hanya sampai disitu, karena masih ada yang dipelajari bagaimana mengupload
video dan gambar. Ketika mendapat pelajaran dari para narasumber hebat, kami
biasanya mendapatkan gambar juga video di WhatsApp sebagai pendukung kuliah.
Dan peserta wajib membuat resume dari setiap pelajaran.
Kesulitan meng-copy
gambar dari WhatsApp untuk ditampilkan di blog membuat saya hampir patah
semangat. Karena kadang gambar dapat di-copy dan kadang tidak. Suatu hari
ketika kami mendapatkan pelajaran dari WhatsApp group, ada beberapa peserta
yang baru bergabung dan belum memiliki blog. Kemudian chat di WhatsApp group
ramai karena beberapa peserta tidak dapat membuat blog. Kemudian Om Jay
menyarankan untuk belajar kepada mas Brian.
Manfaat Setelah
Menggunakan Blog
Pelajaran
pada awalnya hampir setiap hari. Dan selesai mengikuti pelajaran kami harus
membuat resume. Disitulah saya banyak menimba ilmu tentang literasi. Menulislah
setiap hari di blog. Hal itu yang selalu dishare di WhatsApp group oleh Om Jay.
Karena dengan menulis diblog kita akan dapat berbagi ilmu dengan yang lain.
Pada saat kita sedih kita dapat menuliskannya di blog, demikian juga pada saat
kesal atau senang. Itulah salah satu manfaat blog. Saya semakin terbiasa untuk
mengungkapkan ide dan rasa bahagia ke dalam blog. Saya jarang menumpahkan
kesedihan di blog karena terkesan meratap dan tidak memotivasi. Namun jika saya
sedih saya lebih suka menuliskannya dalam bentuk puisi. Karena nampak begitu
indah jika dibaca dan arti sebenarnya dapat disembunyikan. Hanya pecinta puisi
yang dapat tersentuh hatinya.
Belajar
literasi bersama-sama narasumber dan peserta hebat membuat saya termotivasi
untuk menularkannya kepada orang lain. Terutama kepada murid-murid bahasa
Inggris saya. Pada masa Pandemi hingga New Normal, institusi saya masih
menggunakan media daring dalam mengajar. Sehingga untuk meningkatkan kemampuan
menulis, salah satunya yaitu melalui blog.
Mereka mulai menuliskan tugas-tugas
writing di blognya. Dan teman-temannya saling berkunjung ke blog mereka dan
memberikan komentar. Tanpa disadari, kemampuan menulis mereka berkembang pesat.
Karena mereka masih tingkat Elementary,
maka ketika pelajaran writing, mereka menuliskannya dalam bahasa Indonesia
kemudian di terjemahkan dalam bahasa Inggris. Mereka boleh menggunakan google translate untuk membantu mencari
padanan dalam bahasa Inggris.
Sungguh
dengan menulis memiliki banyak manfaat. Berkat menulis di blog, saya juga
mendapat hadiah buku dari penerbit Andi, Om Jay memberi tahu jika saya menjadi
salah satu peserta yang akan mendapatkan hadiah berupa buku dari penerbit Andi.
Senang dan tidak percaya jika resume yang saya buat dapat menarik perhatian penerbit
Andi. Bapak Agus yang memiliki panggilan Cak Agus menanyakan buku dengan tema
apa yang saya suka. Buku public Speaking dan MC menjadi pilihan saya.
Alhamdulillah buku-buku tersebut sudah menjadi koleksi di rak buku saya.
Narasumber-narasumber
yang hebat.
Saya
tidak pernah membayangkan jika akhirnya saya dapat bertemu dengan narasumber-narasumber
hebat baik dari kalangan akademik maupun
entertainment. Narasumber yang memiliki sedugang prestasi dan pengalaman
dibidang ngeblog, literasi, Youtube, bahkan copy writing. Semua narasumber
telah menghasilkan buku, baik buku solo maupun buku Antologi. Rasanya ingin
seperti mereka.
Om Jay senior kami S3 di UNJ, adalah penyelenggara dan
sekaligus narasumber kegiatan literasi di group menulis 1 hingga 12. Saya tidak
pernah bertemu langsung dengan beliaunya. Namun saya sering berkomunikasi melalui WhatsApp dan
kadang-kadang melalui instagram. Om Jay juga sudah menjadi Youtuber. Sering
sekali Om Jay mengajak peserta untuk berkomunikasi melalui zoom atau instagram.
Bagi peserta yang memiliki waktu longgar pasti dapat bergabung walau kadang terkendala
signal yang kurang bagus. Saya kadang-kadang mengikuti pelajaran Om Jay dengan
menggunakan media zoom atau IG live. Namun saya lebih suka melalui WhatsApp
karena ketika saya tidak sempat mengikuti pelajaran dengan tatap muka, saya
masih bica baca pesan atau pelajaran dikala senggang.
Mendokumentasikan
semua kegiatan di blog banyak disampaikan oleh mayoritas narasumber,
diantaranya oleh Bapak Dedi Dwitagama. Beliau berpesan jika menulis blog tidak
usah terlalu panjang, namun sering. Karena blog itu merupakan diary atau
catatan harian yang dapat di upload di internet dan dinikmati banyak orang di
seluruh dunia. Kita dapat menuliskan apa saja baik kisah sedih, senang, kesal
dan pengalaman kita bertugas sambil travelling.
Bapak Dedi mendokumentasikan
kegiatannya di blog, instagram, podcast, youtube.
Untuk blog beliau juga menggunakan WordPress. HP atau notebook dengan akses internet akan
memudahkan kita untuk mencatat atau menuliskan segala kejadian yang dialamai. Blog
harus sering dikunjungi, disiram dengan artikel dan menjawab balik komentar
pembaca. Jika kering ide, melihat blog orang lain akan membantu untuk
mendapatkan ide untuk menulis. Jika pada saat mood datang, itu adalah
kesempatan yang sangat bagus untuk membuat beberapa artikel. Artikel itu akan
lebih menarik jika disertai foto atau video. Jadi menggunakan kesempatan untuk
menulis sebanyak-banyaknya pada saat kita bisa itu adalah sangat mengunungkan,
karena pada saat sibuk kita pasti tidak
dapat menuliskan artikel-artikel tersebut.
Kita
perlu membangun branding melalui blog dan media sosial, seperti kuliah yang
disampaiakan oleh Bapak Namin AB Ibnu Solihin. Membangun Branding bukan hal
mudah, namun jika bersungguh-sungguh pasti akan ada kemudahan. Membangun
Branding juga harus sejalan dengan kompetensi yang dimiliki. Artinya kita harus
memiliki ilmu yang pas dengan apa yang akan disajikan. Menulis konten Blog
dengan konsisten pada Branding kita adalah kewajiban yang harus ditaati jika
memang ingin dikenal. Sebagai contoh jika ingin dikenal sebagai pakar
pendidikan maka tulisan-tulisan tersebut harus memuat tentang pendidikan atau
yang berhubungan dengan pendidikan. Dan ketika orang searching di internet
tentang pendidikan maka akan muncul nama kita.
Yang
perlu digaris bawahi, membangun Branding melalui blog harus selaras dengan
kepribadian kita di Blog, di media sosial dan segala aktivitas yang dilakukan.
Demikian yang dituturkan oleh bapak Namin.
Alhamdulillah
dengan mengikuti group WhatsApp menulis ini, akhirnya saya dapat bergabung
dengan teman-teman untuk membuat buku Antologi. Beberapa artikel yang sudah
saya kirim untuk buku Antologi yaitu:
(1) Kisah Inspiratif bersama peserta
gelombang 8 dengan Cak Inin sebagai koordinator dan ibu Nora sebagai editor.
Judul artikel saya adalah “Unifil Blue Barrette.”
(2) Semangat Menulis dengan
Bapak Akbar Zainudin. Judul Artikel saya “Menciptakan Proses Belajar Efektif di
Rumah.”
(3) Antologi Puisi New Normal dengan Koordinator Cak Inin dan editor
Ibu Sri Sugiati (Ibu Kanjeng). Dan saya menuliskan 5 puisi dengan judul
“Harapanku”, “Kain Perca Penyelamat Raga”, “Euforia”, “Kepastian” dan
“Rinduku.”
(4) Nubar Fiksi dengan penerbit Omera, dan judul artikel fiksi saya
“Kenangan Sepuluh Tahun Yang Lalu.”
(5) Antologi dengan murid-murid Bahasa
Inggris dengan tema “Belajar di masa Pandemi Covid-19.”
(6) Buku Solo yang
merupakan kumpulan resume pelajaran di group 8. (Sedang dalam proses), dan
(7)
Nubar non Fiksi dengan penerbit Omera, dengan tema “Kuputuskan Menjadi Guru di
TNI.” (masih proses).
Berkat
penyelenggara program group menulis 1 hingga 8. dengan para narasumber hebat,
editor dan moderator yang handal, Insya Allah buku Solo dan Antologi saya akan
segera terbit.
Profil Penulis
Seorang Pengajar
Bahasa Inggris, MC, dan Public Speaking di TNI AL. Menjabat sebagai Kasubsi
Pengajaran Bahasa di Disdikal (Dinas Pendidikan TNI AL), Berkeluarga, memiliki
1 orang putra yang sedang kuliah S1 di Universitas Indraprasta semester VI.
Sedang menyelesaikan kuliah S3 di UNJ. Negara tempat belajar dan penugasan :
Saudi Arabia, America, Australia, Cambodia, Thailand, Malaysia, Singapore dan
tugas misi PBB di Lebanon selama 1 tahun. Hobi: teaching, dancing, listening
music and traveling.
Saat ini sangat
menyukai menulis untuk menuangkan inspirasinya bersama-sama group Literasi dan
murid-muridnya. IG: nani_kusmiyati / Email: nani1navy@gmail.com.
Bantu saya menulis bu
BalasHapusBantu saya menulis bu
BalasHapusselamat dan sukses
BalasHapusOm Jay terima kasih yang selalu memberikan sy semangat,. semoga kita bisa selesaikan semua jadwal yg kita rencanakan, Amiin Allohuma Amiín
BalasHapusMantul
BalasHapusjoss
BalasHapus