Aku yang Enggan Menulis


KISAH INSPIRATIF KEGIATAN GURU MENULIS DI TALANG BABUNGO
AKU YANG ‘ENGGAN’ MENULIS


Assalamualaikum, perkenalkan saya Citri Willya. Saya adalah seorang guru di Kabupaten Sijunjung, tepatnya di SD Negeri 29 Kecamatan Kamang Baru. Saya ingin menuliskan sedikit kisah saya tentang mengikuti kegiatan bimtek menulis di hari libur akhir tahun ini.
Saat ini saya mengikuti kegiatan Bimtek Penyusunan Buku Ajar dan Buku Pengayaan, yang diadakan oleh Komunitas Solok Menulis di Nagari Talang Babungo Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok.
Saya mengikuti kegiatan ini secara tidak sengaja, atau tanpa saya rencanakan sebelumnya. Mungkin rekan-rekan guru di sekolah saya akan merasa heran, kenapa saya mengikuti bimtek di hari libur, karena libur ini adalah hari yang dinantikan oleh semua guru di Indonesia, terutama saya.
Para pembaca yang budiman, sebenarnya Talang Babungo ini adalah kampung halaman saya. Saya lahir dan besar di sini. Pada tahun 2011 saya mendapat kesempatan menjadi PNS di Timpeh, sebuah daerah transmigrasi di kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung, sebagai guru di SD Negeri 29 Kamang.
Jadi para pembaca, ceritanya adalah saya ini pulang kampung ‘liburan’. Sesampainya di kampung saya mendengar kabar dari kakak saya bahwa ada kegiatan Bimtek Penyusunan Buku Ajar dan Buku Pengayaan, yang kebetulan kakak saya menjadi salah seorang panitia pelaksananya. Karena kebetulan ini di kampung saya, dan saya bukanlah termasuk guru yang pemalas juga, saya berminat sekali mengikuti kegiatan ini. Hitung-hitung mengisi hari libur di kampung, dapat ilmu, dapat sertifikat, bisa untuk nambah angka kredit kenaikan pangkat, “begitu pikir saya”.
Hari pertama hadir di lokasi Bimtek di SDN 09 Talang Babungo, di Jorong Tabek. Saya terharu, sudah sembilan tahun saya tidak ke sini, sekarang Jorong Tabek berubah jadi indah, dan merupakan salah satu daerah yang mendapat anugrah Kampung Berseri Astra (KBA).
Di lokasi bimtek saya bertemu dengan teman-teman semasa kuliah, dengan saudara-saudara dan orang sekampung yang sama-sama menjadi guru. Karena saya orangnya agak pelupa, ada beberapa teman yang saya tidak ingat lagi namanya. Menariknya lagi, ternyata Bimtek ini tidak saja diikuti oleh guru-guru di Nagari Talang Babungo, tetapi juga diikuti oleh guru-guru dari daerah lain di luar kabupaten Solok, seperti dari daerah kota Solok, dari kota Padang Panjang, Sawahlunto, Bukit Tinggi, dan saya secara identitas juga berasal dari daerah luar kabupaten Solok, bahkan narasumber dan pihak sponsornya pun dari pulau Jawa. Ada yang datang dari Yogyakarta dan DKI Jakarta.;
Saya ikut bangga, guru-guru hebat, para penulis buku ,datang jauh-jauh ke kampung saya, yang biasanya mungkin kegiatan ini mereka ikuti di hotel-hotel berbintang, tetapi kali ini mereka jalani di gedung sekolah biasa di pedesaan. Namun begitu sebenarnya kampung kami cukup layak untuk dikunjungi, pertama karena kampung kami alamnya masih asri, daerah pertanian yang subur, cuacanya dingin menyejukkan hati, dan pastinya lokasi Bimtek ini yaitu KBA Tabek sangat indah, dengan bukit berbunganya.
Kegiatan Bimtek penyusunan buku ajar dan buku pengayaan ini sebenarnya bagi saya agak rancu. Saya ini adalah orang yang punya pemikiran lurus, saya orangnya konsisten kata orang-orang. Kenapa saya katakan rancu, karna sampai saya membuat tulisan ini di hari kedua kegiatan, kami belum menerima yang namanya materi penyusunan buku ajar dan buku pengayaan. Para pemateri baru menyampaikan motivasi menulis, motivasi menerbitkan buku, dan bahkan promosi sponsor proyektor dan penerbit, dan saat ini kami malah diminta menulis kisah kami mengikuti kegiatan ini sebagai kisah inspiratif. Tapi saya juga tidak mau terlalu mempermasalahkan hal ini, pikir saya mungkin memang arah kegiatan pelatihannya memang seperti ini. Saya berpikir positif akan situasi ini dan saya ambil hal utama dari kegiatan ini yakni melahirkan guru-guru yang mau menulis buku. Kenapa begitu, karena menurut saya para pematerinya sangat inspiratif.
Sebenarnya saya kurang berminat dengan yang namanya menulis, hal ini mungkin karena kurangnya kemampuan literasi saya. Saya lebih suka in-action, saya suka mengajar, dan melakukan hal-hal baru bersama murid saya. Saya selalu merefleksi kegiatan PBM di kelas saya, jika pembelajaran hari ini kurang bergairah, besoknya saya akan berusaha menghadirkan keseruan-keseruan baru di kelas, sehingga kelas lebih bersemangat. Namun setelah mengikuti kegiatan ini, saya merasa punya sebuah tantangan baru. Saya tertantang untuk menulis sebuah buku, hal yang selama ini tidak saya sukai dan juga kuasai..
Mungkin bisa dikatakan sebuah tekad, setelah ini saya akan berusaha menulis dan menerbitkan sebuah buku, walaupun sampai sekarang saya belum punya ide buku apa yang akan saya tulis. Biarkan hal ini mengalir saja seperti air.
Pembaca yang budiman, demikianlah sedikit hal yang ingin saya bagi dengan pembaca sekalian, semoga tulisan saya ini tidak menyebabkan ada pihak-pihak yang merasa tidak enak.  Akhir kata saya tutup dengan terima kasih dan wassalam.


Talang Babungo, 29 Desember 2019
Ditulis oleh :
CITRI WILLYA, S.Pd.I
Guru SDN 29 Kamang Kabupaten Sijunjung
HP. 0852 6314 2952
WA. 0853 7489 8952


Komentar