Resume grup belajar menulis gelombang 2 bersama Om Jay dengan Narsum DNK Oleh Haryenti
Resume grup belajar menulis gelombang 2 bersama Om Jay,
Narasumber “Bersama DNK (Bapak Dudung Nurullah
Koswara)”
Di
pertemuan ketiga ini bertindak sebagai moderator Bapak Wijaya Kusumah, pengelola blog
https://wijayalabs.wordpress.com/ dan Narasumbernya adalah Bapak Dudung Nurullah Koswara
https://www.facebook.com/dudung.koswara.7 (Ketua PB PGRI).
Sangat menyentuh,
dan memotivasi sekali, pembicaraan pertama dari nara sumber, yaitu cara-cara
menulis bagi pemula.
Cara- cara menulis
bagi pemula :
1. Belajar menulis, tidak harus menjadi penulis yang baik
2. Awali dengan tulisan yang buruk, yang apa adanya.
3. Menulis itu seperti belajar naik sepeda, semakin lama makin
lancar.
4. Tulis saja apa pun asal tidak hoaxs, buli dan SARA.
5. Menulis saja, biar apa kata orang tentang tulisan kita
6. Jika sulit mengawali kata pembuka, bisa ikuti kata pepatah,
pendapat orang lain, atau gossip terhangat.
7. Tuliskan saja, sambung-sambungkan, baca lagi berulang-ulang,
revisi lagi, kurangi atau tambahkan kalau ada ide baru muncul.
8. Harus kita targetkan, setiap hari harus ada atau punya tulisan
9. Waktu menulis yang enak adalah sebelum atau sesudah Subuh. Saat
di Kereta Api, di Pesawat atau saat momen menunggu, bisa kita gunakan untuk
menulis, manfaatkan waktu tersebut,
10. Kadang ide atau gagasan
tulisan bisa muncul, karena terdesak
11. Tulislah judul yang menarik, bombastis, terbalik, penuh modus
dan unik, untuk memancing ide-ide berikutnya
12. Untuk penulis pemula, awali tulisan cukup dengan dua paragraph,
apa yang ada di kepala saat mulai menulis, tulis saat itu juga.
13. Tulisan bisa di kirim/publish di media mana saja, sesuai
keinginan kita. Berbagi lah di media.
Sebagai Kesimpulan
dari pertemuan malam ini, bahwa
keinginan menulis itu bukan hanya masalah kemampuan melainkan kemauan. Siapa
yang paling mau dan terus mengayuh tulisan, ibarat naik sepeda. Jatuh bangun
akan menjadi masa lalu. Segeralah mulai menulis apa yang ada di kepalamu.
Akhirnya kita
menjadi ahli dan tak jatuh lagi, ide akan datang sendiri. Saat shalat, saat di
toilet, saat di kamar Bersama istri atau saat terjaga.Menulis itu kifarat dan
tasyakur literatif kita kepada Tuhan.
Punya pikiran, rasa
dan tangan, mereka perlu rekreasi. Menulis adalah rekreasi bagi pikiran, rasa
dan tangan. Mereka perlu diajak kulineran ide.
Menulis tidak
seperti membalikkan telapak tangan, perlu proses panjang, kemauan dan pembiasaan, semakin sering menulis, maka
semakin tajam kemampuan kita.
Salam
Haryenti (Guru MTsN 7
Solok Sumbar)
Komentar
Posting Komentar