Kisah Inspiratif Guru Menulis di Talang Babungo
KISAH INSPIRATIF GURU PENGGERAK di TALANG BABUNGGO
Oleh: Maria Surtiani,M.Pd, SMA 1 Kota Solok
Malam jelang esok pagi
hari diriku disibukkan dengan persiapan keberangkatan besok pagi ke sebuah desa yang hanya selama ini
cukup akrab di telinga, walaupun masih di lingkungan daerah kabupaten Solok, desa
tersebut belum pernah aku kunjungi. Aku hanya tau sebatas desa sebelummya yaitu
Alahan Panjang karena Bapakku pernah
menjabat di daerah tersebut.
Daerah tersebut sangat terkenal dengan hawa
dingin dan deretan kebun teh yang tumbuh
sepanjang jalan. Daerah yang akan dituju pagi ini adalah sebuah desa yang dekat
dengan Alahan Panjang yaitu desa Talang babungo. Seusai shalat subuh, diantar
suami tercinta aku menuju tempat berkumpul yang dijanjikan bersama rombongan
Kota Solok tepatnya di Rumah Makan Montir.
Tak lama menunggu sekitar
lebih kurang tiga puluh menit, akhirnya semua teman-teman satu rombongan sudah
siap untuk berangkat ke Talang Babungo dengan tujuan untuk mengikuti pelatihan
Penyusunan Buku Ajar dan Buku Pengayaan yang akan di laksanakan selama dua hari
yaitu dari tgl 28 Desember sampai 29 Desember 2019. Perjalanan subuh yang di
tempuh begitu indah, penuh gurauan dan canda tawa sembari menikmati indahnya
pemandangan Bukit Barisan, ladang-ladang bawang, ladang tomat yang di tata
begitu indah , rapi berbaris bagaikan bentangan beledru hijau yang membuat mata
sejuk memandang, serta hati yang galau menjadi adem ayem.
Sedikit berputar-putar
untuk menemukan lokasi pelatihan SD 09 karena supir travel baru pertama kali mencari lokasi ini. Setelah
Tanya sana-sini dan sedikit bantuan google map yang kadang juga tidak pas
dengan lokasi yang di tuju, akhirnya sopir travel menemukan lokasi dengan
bantuan informasi penduduk setempat dan para tukang ojek.
Akhirnya sekitar jam
setengah sembilan rombonganku sampai juga di lokasi SD 09 Talang Babungo, kecemasan
akan terlambat ternyata tidak menjadi kenyataan. Acara baru di mulai sekitar
jam sembilan setelah melewati registrasi dulu dengan pihak panitia. Alunan
music tradisional pengiring tari piring yang di gelar oleh Siswa-siswi 09
sungguh membuat suasana kedaerahan Minangkabau serasa begitu kental. Apalagi
lingkungan Bukit Barisan yang mengelilingi lokasi serta jajaran home Stay yang
tertata asri sangat menambah suasana yang begitu indah dan nyaman.
Setelah rombongan Bupati
yang diwakili Kadis Pemuda dan olah raga,para pemuka masyarakat menuju ruangan
seminar, acara yang di nantikan di mulai.Pembawa acara segera memimpim acara
dengan bahasa yang sedikit di tata rapi,walaupun terkadang agak terbata-bata
,mungkin karena sedikit grogi. Berawal dari Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
,dilanjutkan dengan Mars Kabupaten Solok yang kami rombongan dari Kota Solok
terpaksa sedikit lip sing karena baru pertama sekali menngenal lagu
tersebut.Sangat berkesan Mars Kota Solok sehingga muncul dalam angan2 ku suatu
saat nanti mau coba-coba juga untuk menulis Mars Kota Solok.
Satu motivasi yang
berkesan dari penyampaian Bapak Bupati Solok yang pernyataannya di wakili oleh
Kadis pemuda dan Olah Raga adalah tentang janji untuk memberi dana bos sebagai
bentuk apresiasi kepada peserta yang mau menerbitkan bukunya ,tetapi bagaimana
dengan kami yang peserta tamu dari Kota Solok dan Sijunjung,Semoga saja ada
solusi untuk penggalangan dana penerbitan karya kami.
Di penghujung acara
pembukaan di tampilkan sebuah penghargaan terhadap pemenang lomba menulis,hal
ini lah rasanya yang membuat adrenalin ku yang sebenarnya sangat hobby menulis
untuk bertekad untuk mencoba berkarya yang lebih serius lagi ,sampai memiliki
buku yang memiliki nilai jual dan berguna juga untuk kredit point naik pangkat
ke 4c.Sebelum acara dimulai,ada acara susulan dengan menampilkan seorang pemuka
masyarakat yang sudah mampu menulis hingga tulisannya cukup popular bahkan
buming ke luar negeri.Sungguh membuat semangat ingin tau menjadi penulis yang
fokus dan popular jadi terpacu.
Setelah acara pembukaan
berakhir,sebagai presentator pertama adalah seorang anak muda yang bernama
Andrian, maaf aku lupa nama panjangnya memberi pengantar materi tentang
keunggulan dan kelemahan Epson. Jujur saja aku pengetahuan komputernya agak
ketinggalan sehingga semaksimal mungkin aku berusaha mengikuti presentasi ini
walau jujur lagi banyak aku yang tidak paham dari pada yang paham. Rupanya
selesai presentasi tentang Epson, para peserta diberi tugas menulis kesimpulan
tentang apa yang dijelaskan oleh pak Adrian. Ya, karena sedikit gaptek aku
hanya bisa merangkum alakadarnya saja, dengan alasan itu aku tidak memenangkan
kuis ini, padahal hadiahnya adalah sebuah printer dari Epson. Sedikit malu
sendiri dalam hati karena yang menang adalah guru SMP, serasa begitu tertampar
padahal enam orang rombongan kami adalah guru SMA empat orang, dan Kepala
Sekolah dua orang.
Season berikutnya adalah
dari Pak Edi dari penerbit Andi Yogyakarta, penerbit terkenal di Republik ini. Dari
Pak Edi, aku baru banyak tau tentang menulis,prosedur publikasi
menulis,jenis-jenis buku yang di tulis,serta penjelasan-penjelasan tentang
menulis secara detail’Acara di hari pertama berakhir di Pak Andi,kami selesai
dihari pertama dan diberi tugas untuk acara malam jam delapan untuk menulis
draf karyatulisan kami yang sudah di rancang sebelumnya di rumah.
Ternyata kelelahan
mengejarkan tugas di rumah membuat aku lupa membaca WA bahwa acara malam di
batalkan dengan alasan cuaca yang tak bersahabat. Akhirnya seru-seruan dengan
peserta yang tersisa di ruangan dengan karaokean bersama. Asyik banget kita
bernyanyi bersama.
Hari kedua tanggal 29 Desember
2019, season awal di mulai dengan presentasi buk Betii, maaf lupa nama panjangnya, dari beliau kami mendapatkan
motivasi kuat bahwa sukses itu tidak harus kaya duluan. Menulis itu tidak harus
berlatar pendidikan yang tinggi tapi adalah kemauan. Berakhirlah presentasi bu
Betti, dilanjutkan dengan OmJay yang selalu bikin sensasi tugas mendadak untuk
menulis resume dari Pak Edi yang berasal dari penerbit Andi, otomatis
kocar-kacir, mengingat kembali presentasi kemaren. Om Jay menyampaikan
presentasinya dengan begitu inspiratif. Memacu inspirasi untuk menulis. Pak Jay
yang cara penyampaiannya kocak dan asyik membuat kami peserta tidak bosan
mengikuti dari awal sampai habis.
Om Jay menutup seasonnya
dengan penugasan “Menulis Kisah Inspiratif Guru Penggerak di Talang Babungo.
Komentar
Posting Komentar